Tidak Heran Bisa Populer, Ini 4 Strategi Pemasaran yang Diterapkan Mixue! - Kumpulan Artikel Bisnis
iklan banner

Tidak Heran Bisa Populer, Ini 4 Strategi Pemasaran yang Diterapkan Mixue!

Strategi Pemasaran Mixue

Baru-baru ini masyarkat Indonesia dihebohkan dengan munculnya gerai Mixue yang menjamur di mana-mana. Bahkan saking cepatnya perkembangan bisnis Mixue, sampai-sampai muncul julukan malaikat pencatat ruko kosong. Hemmm, penasaran sih, bagaimana bisa gerai Mixue dengan cepat menjamur di Indonesia.

Arti Kata MIXUE

Bagi teman-teman yang aktif bermain media sosial, tentu sudah familiar dengan kata yang sedang trendi dan viral ini, yaitu Mixue. Mixue berasal dari bahasa Mandarin. 

Kata Mi berarti "madu", yang diambil dari kata "feng mi" dan "tiang mie" yang berarti "manis", sementara Xue artinya salju. Jadi arti dari kata MIXUE adalah madu yang manis seperti salju

Sejarah Mixue

Mixue merupakan perusahaan waralaba yang menjual es krim lembut dan minuman teh yang berasal dari Zhengzhou, Henan, Tiongkok. Mixue berdiri mulai Juni 1997 dan telah memiliki lebih dari 20 ribu gerai di Tiongkok dan beberapa negara di Asia lainnya.

Mixue sendiri telah ada di Indonesia sejak tahun 2020 dengan gerai pertamanya berada di Cihampelas Walk, Kota Bandung. Hingga saat ini memiliki lebih dari ratusan gerai di seluruh Indonesia dan bahkan mungkin saja bisa bertambah lagi.

Brand ini terus menjadi perbincangan netizen, karena eksistensinya menjadi semakin viral, terutama di media sosial seperti Tiktok. Bahkan hingga dijadikan meme oleh pengguna media sosial.

Lantas, bagaimana cara pengucapan Mixue??

Sebuah channel YouTube bernama Rahasia Investasi Sukses mewawancarai Varen Varina, seoarng karyawati yang pernah bekerja langsung di kedai es krim Mixue di China menjelaskan bahwa kata Mi tetap dibaca sebagaimana adanya. Sementara untuk kata Xue dibaca "syue". Jadi cara pengucapannya adalah Misyue.

Konsep Strategi Pemasaran (4P) yang Diterapkan Oleh Mixue

Hebohnya kehadiran Mixue di Indonesia, membuat pakar strategi pemasaran dari Universitas Airlangga (Unair), Prof. Sri Hartini pun angkat bicara dan menyoroti strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh Mixue.

Hartini mengungkapkan jika perusahaan telah berhasil menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Lebih lanjut ia mengatakan setidaknya ada empat komponen marketing yang diterapkan Mixue dengan sangat baik, yaitu price, product, place dan promotion.

"Dalam hal ini, Mixue berhasil meenggunakan empat tools tersebut dengan baik," ucap Hartini pada Jum'at (6/1/2023).

1. Komponen price atau harga

Komponen price menjadi kekuatan utama dari Mixue, karena Mixue menawarkan harga yang relatif murah. Hartini menjelaskan, dalam teori strategi pemasaran hal ini disebut juga sebagai penetration pricing. Mixue sengaja merebut pasar-pasar es kim yang sudah lebih dulu ada dengan harga yang paling murah.

"Penetration pricing menawarkan harga yang paling murah. Nanti jika kompetitor lain sudah tidak ada, secara perlahan akan menaikkan harga," ujar Hartini

Tidak hanya penetration pricing saja, ternyata harga jual Mixue juga ikut berpengaruh pada kesuksesan bisnisnya. Mixue telah memiliki banyak cabang, sehingga bisa laku keras. Hal ini mampu menekan biaya produksi yang lebih rendah dan membuat Mixue mampu mencapai skala ekonomis.

2. Komponen product atau produk

Hartini menilai jika produk yang dijual Mixue memiliki rasa yang tidak kalah dengan produk-produk dari kompetitor. Meski produknya lebih murah, akan tetapi mampu bersaing dengan produk sejenis yang ada di pasaran. Hingga saat ini, produk Mixue masih cukup laris manis di pasaran.

3. Komponen place atau tempat

Menurut Hartini, Mixue telah berhasil mengandalkan kekuatan relationship atau kemitraan yang banyak. Mixue tidak memerlukan tempat bisnis yang bagus dan mewah, tetapi tempat yang ramai dan strategis. Hal inilah yang membuat masifnya ekpansi yang dilakukan Mixue.

4. Komponen promotion atau promosi

Komponen terakhir adalah promotion atau promosi yang dilakukan Mixue terbilang cukup masif, menggunakan media sosial marketing, seperti Instagram, Tiktok dan lain sebagainya. Dengan demikian produknya mudah dikenal banyak orang dan bahkan menjadi viral.

Ekspansi bisnis yang dilakukan Mixue memberikan dampak terhadap gerai-gerai es krim dan minuman lainnya yang telah lebih dulu hadir di Indonesia. Setiap produk tentu memiliki target pasar yang berbeda. Namun, jika pasar-pasar tersebut tidak dijaga, besar kemungkinan akan diambil alih ke Mixue.

Hartini menambahkan, situasi saat ini semuanya bisa jadi serba viral, ditambah lagi kondisi perekonomian yang belum stabil, membuat banyak orang jadi sensitif terhadap harga produk yang mahal. Jadi, ini adalah PR bagi perusahaan lokal untuk terus berinovasi. kreatif dan membuat produk-produk baru.

Demikian analisis strategi pemasaran Mixue yang disampaikan menurut Sri Hartini. Semoga artikel ini bisa bermanfaat sekaligus menambah pengetahuan bisnis dari teman-teman semuanya ya.

Previous
Next Post »

3 komentar

  1. Wah Masnya udah lebih dulu nyobain. Saya aja belum nih

    BalasHapus
  2. Harga murah, rasa enak dan tempat juga strategis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini dia poin penting yang diterapkan oleh Mixue, sehingga nggak heran deh kalo jadi populer di mana-mana

      Hapus


EmoticonEmoticon