Sebagai pebisnis, kamu tentu harus mengetahui biaya apa saja yang akan timbul saat menjalani sebuah bisnis. Biaya tersebut tidak bisa kamu hindari, karena memang telah menjadi satu bagian dari sebuah bisnis atau usaha. Mau tidak mau kamu harus teliti dalam menghitung jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa.
Untuk menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan, kamu wajib teliti, hal ini karena berkaitan erat dengan keuntungan yang akan didapatkan perusahaan nantinya. Salah dalam menghitung biaya, akan berimbas pada kesalahan penghitungan keuntungan perusahaan.
Pentingnya Menghitung Biaya yang Dikeluarkan Saat Menjalani Bisnis
Namun, sebelum lanjut mengenal jenis biaya yang dikeluarkan saat menjalani bisnis, mari kita ketahui terlebih dulu mengapa sangat penting untuk menghitung biaya tersebut.
Biaya adalah sejumlah pengeluaran yang sifatnya wajib dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Masing-masing biaya yang timbul wajib dihitung dengan sangat teliti, agar tidak merugikan keuangan perusahaan. Sebut saja biaya operasional, biaya produksi hingga biaya tenaga kerja, yang mana keseluruhan biaya tersebut akan memengaruhi harga suatu produk atau jasa.
Menghitung biaya sangat penting agar kamu sebagai pemilik bisnis bisa mengetahui berapa banyak biaya yang dikeluarkan dalam satu periode tertentu dan berapa keuntungan usaha yang didapatkan dari periode tersebut.
Maka dari itu, kamu perlu memahami terlebih dulu jenis biaya dan juga fungsinya, agar memiliki perhitungan yang tepat dalam bisnis yang kamu jalani.
Jenis-jenis Biaya dalam Suatu Bisnis yang Wajib Kamu Ketahui
Berikut Akubisnis.com sajikan beberapa jenis biaya yang wajib dikeluarkan saat menjalani bisnis :
1. Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang wajib dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa. Adapun yang termasuk ke dalam biaya produksi anara lain, biaya operasional, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
2. Biaya tenaga kerja
Jenis biaya selanjutnya adalah biaya tenaga kerja. Setiap perusahaan wajib menghitung jumlah biaya tenaga kerja dalam suatu operasional bisnis, karena berkaitan dengan proses produksi. Beberapa di antara contohnya adalah gaji atau upah, uang lembur, uang makan, tunjangan dan lain sebagainya.
3. Biaya bahan baku
Perusahaan juga wajib menganggarkan biaya bahan baku untuk diolah menjadi barang yang siap untuk dijual. Yang termasuk biaya bahan baku di antaranya pembelian bahan kain (bisnis konveksi), kulit sepatu (pabrik sepatu) dan lain-lain.
4. Biaya operasional
Biaya operasional juga termasuk jenis biaya yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan. Yang dimaksud dari biaya operasional adalah biaya yang timbul akibat adanya kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan operasional suatu perusahaan, misalnya biaya listrik, biaya perawatan gedung dan biaya lainnya.
5. Biaya administrasi
Jenis biaya yang wajib dikeluarkan perusahaan berikutnya adalah biaya administasi (administration cost). Biaya ini timbul, tetapi tidak berhubungan dengan produksi (barang atau jasa) secara langsung. Misalnya biaya sewa tempat usaha, biaya sewa gudang, biaya perlengkapan kantor dan lainnya.
Jadi, biaya administrasi erat kaitannya dengan manajemen, pembuatan peraturan perusahaan, organisasi dan lain sebagainya.
6. Biaya penjualan
Biaya penjualan (selling cost) merupakan seluruh pengeluaran yang bertujuan untuk memastikan produk/jasa bisa terjual. Termasuk di dalam biaya penjualan yaitu biaya iklan dan semua biaya kegiatan pemasaran. Contoh yang termasuk biaya penjualan di antaranya iklan di media sosial, cetak brosur iklan, menyewa billboard dan lain sebagainya.
7. Biaya tidak tetap
Pemilik bisnis perlu menghitung jumlah biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya tidak tetap bersifat fluktuatif alias dapat berubah tergantung pada output yang dihasilkan pada saat itu. Jadi, kamu wajib menghitungnya secara detail. Bisa dibilang biaya tidak tetap ini mirip dengan biaya operasiona.
8. Biaya tetap
Kebalikan dari biaya tidak tetap, yakni biaya tetap (fixed cost), yang mana jenis biaya yang nilainya selalu konstan dan tidak tergantung pada volume produksi. Jenis biaya ini tidak terpengaruh oleh periode tertentu. Contohnya gaji karyawan, biaya kemanan lingkungan dan lainnya.
9. Biaya langsung
Biaya langsung atau direct cost merupakan biaya yang terkait dengan pengadaan produksi barang maupun jasa. Misalnya saja kamu punya bisnis produksi makanan rumahan, maka biaya langsung yang berkaitan dengan produksi adalah gaji pekerja dan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi makanan tersebut.
10. Biaya tidak langsung
Jenis biaya saat menjalani bisnis yang berikutnya adalah biaya tidak langsung. Berbeda dengan biaya langsung yang berkaitan langsung dengan proses produksi, biaya tidak langsung tidak teridentifikasi berkaitan langsung dengan produksi, misalnya saja biaya penyusutan peralatan dan gedung, biaya administasi dan biaya listrik.
11. Biaya distribusi
Biaya distribusi (distribution cost) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendistribusikan produk maupun jasa, sehingga dapat dijangkau oleh konsumen. Adapun ang termasuk ke dalam biaya distribusi di antaranya biaya pengiriman langsung ke pasar, toko, mini market atau pengiriman langsung ke tangan konsumen.
12. Biaya peluang
Jenis biaya selanjutnya adalah biaya peluang atau opportunity cost. Biaya peluang merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pemilik bisnis dalam melakukan sebuah investasi atau ekspansi bisnis. Sebagai contoh kamu membeli gedung baru untuk cabang usaha yang baru.
13. Biaya hangus
Pertimbangan selanjutnya dalam suatu bisnis adalah adanya biaya hangus (sunk cost). Biaya hangus adalah biaya yang dikeluarkan oleh pebisnis, tetapi tidak menghasilkan apa-apa (juga tidak menimbulkan kerugian secara langsung terhadap bisnis). Misalnya saja kamu melakukan investasi pada bisnis baru, akan tetapi bisnis tersebut malah bangkrut.
14. Biaya terkendali
Jenis biaya yang juga dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya terkendali atau controllable cost. Perusahaan atau pemilik bisnis mengeluarkan sejumlah uang, tetapi sifatnya masih bisa dikendalikan oleh perusahaan, misalnya saja pembelian ATK, biaya iklan dan sumbangan untuk amal.
Konklusi
Nah, bagi kamu yang ingin membuka suatu bisnis atau usaha, maka wajib membuat anggaran untuk seluruh biaya yang timbul tersebut. Hal ini penting dilakukan agar keuangan perusahaan tetap dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian penghitungan laba / rugi perusahaan dapat diketahui secara jelas.
Itu dia artikel mengenal jenis-jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan saat menjalani bisnis. Semoga bisa bermanfaat, terutama bagi kamu yang dalam waktu dekat berencana ingin membuka usaha.