Bagi kamu yang telah menikah dan berumah tangga, biasanya akan ada penyesuaian jumlah pengeluaranmu setiap bulannya. Apalagi jika kamu telah punya anak, jumlah pengeluarannya bisa lebih besar lagi. Selain itu, setelah berumah tangga, kamu akan mulai membuat pos-pos pengeluaran yang baru, terkait belanja kebutuhan rumah tangga.
Pengelolaan finansial skala rumah tangga, tentu saja berbeda dengan skala pribadi. Selain itu, sebaiknya kamu mulai mengubah strategi dalam mengelola keuangan keluarga. Maka dari itu, agar kondisi perekonomian tetap aman dan lancar, Akubisnis.com ingin berbagi trik bagaimana menghemat belanja kebutuhan rumah tangga, berikut poin-poin penting yang bisa kamu coba :
1. Catat daftar belanjaan secara detail
Untuk menghemat pengeluaran belanja kebutuhan rumah tangga, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mencatat daftar belanja kebutuhan rumah tangga secara detail. Pilih barang apa saja yang telah habis atau perlu dibeli. Utamakan prioritas agar pengeluaran belanjamu tetap efektif.
Langkah ini juga sangat baik agar kamu tidak bingung lagi ketika ingin membeli kebutuhan sehari-hari. Anggaran rumah tangga tetap terkontrol dengan baik, barang-barang kebutuhan rumah tangga pun terpenuhi.
2. Susun daftar menu untuk satu minggu
Biasanya pos pengeluaran paling besar dalam rumah tangga adalah biaya untuk makan sehari-hari. Untuk meminimalisir pengeluaran yang lebih besar atau boros, kamu bisa menyusun daftar menu makan sehari-hari untuk satu minggu ke depan.
Kamu bisa belanja kebutuhan bahan makanan untuk tujuh hari ke depan. Agar lebih mudah, kamu bisa meniru metode food preparation yang saat ini sedang tren. Langkah ini dinilai mampu untuk menekan biaya belanja makanan dibanding harus membeli secara eceran.
3. Bedakan pengeluaran harian, mingguan dan bulanan
Untuk menghemat belanja kebutuhan dalam rumah tangga, sebaiknya bedakan pengeluaran antara belanja harian, mingguan ataupun bulanan. Trik ini mampu untuk menekan biaya belanja agar tidak terlalu boros.
Misalnya untuk bulanan, kamu bisa menyusun anggaran untuk membeli beras, membayar tagihan listrik, perlengkapan mandi dan lainnya. Untuk pengeluaran mingguan, seperti telur, galon air minum, bumbu dapur dan lainnya. Sementara untuk pengeluaran harian, seperti sayuran, buahan, roti dan lain sebagainya.
4. Manfaatkan promo dan diskon
Cobalah untuk berburu promo maupun diskon ketika ingin membeli kebutuhan rumah tangga, misalnya membeli token listrik atau pulsa bisa dapat cashback. Manfaatkan momen ini untuk bisa menghemat anggaran belanja keluarga.
5. Belanja kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional
Harga barang yang dijual di pasar tradisional cenderung lebih murah jika dibandingkan di supermarket. Hal ini karena harga barang di supermarket telah mengalami penyesuaian akulumasi biaya pajak.
Cobalah untuk berburu kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional. Selain harganya lebih murah, barang yang dijual juga cenderung masih segar. Kamu juga bisa memilih barang secara langsung. Dan yang paling penting, kamu juga turut membantu memakmurkan pedagang kecil.
Menyusun rencana keuangan dalam rumah tangga memang sangat penting. Tujuannya agar perekonomian keluarga tetap terkontrol dengan baik. Nah, apakah ada salah satu trik di atas yang sudah pernah kamu coba? Jika ada trik yang lainnya, yuk coba share di kolom komentar.
Meskipun belum berkeluarga, aku sekarang udah mulai rajin nyatetin pengeluaran dan pemasukan sih kak. Emang sih kalau berumahtangga, kudu pinter-pinter atur kebutuhan ya
BalasHapusLangkah yang sangat baik untuk memulai menyusun rencana keuangan. Sebaiknya memang dilakukan sejak jauh-jauh hari, agar nanti ketika sudah berumah tangga, telah siap seratus persen.
HapusBenar sekali pengeluaran pribadi akan sangat berbeda dengan ketika berumah tangga. Apalagi jika anggota keluarga nambah dengan satu anak dan anak berikutnya. Maka memang mesti ada kiat buat menghemat belanja kebutuhan rumah tangga.
BalasHapusTips di atas kurang lebih sama dengan yang saya jalankan. Hanya saya jarang ke pasar tradisional.Belanja 1-2 kali/bulan ke supermarket, kalau mingguan (atau kadang 1-2 kali/seminggu) ke tukang sayur dekat rumah. Jejer ada tukang sayur lengkap sekali, dengan harga beda tipis dengan di pasar...jadi ya cukup dari situ saja biar laku jualan abang-abang sayurnya:)
Wah keren nih Mba Dian sudah menerapkan trik ini. Semoga dampaknya lebih baik buat keuangan keluarga ya Mba. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
HapusSata kl irusan keuangan RT serahkan ke Istri. Tp saya ngelola uang jajan saya juga, walau realisasinya sering over limit hehe
BalasHapusBiasanya memang begitu Mas Sani, tapi setidaknya suami juga bisa ikut membantu perencanaan keuangan biar financial planning bisa berjalan dengan lancar.
HapusMemanfaatkan sale/diskon jadi salah satu cara yang sangat bagus tapi harus jeli melihat benar butuh atau mumpung murah.
BalasHapusKalau penghematan ala saya adalah beli di warung dekat rumah yang tergolong grosir.
Sama-sama belanja dengan daftar sama, di warung dan di pasar, selisihnya bisa 100%. Karena tiba-tiba merasa butuh ini itu dan ada camilan kangenan ini itu. Hihihi
Nah iya, meski lagi ada promo atau sale, tetap harus mengutamakan kebutuhan yang penting dulu.
HapusDulu aku nyepelein tentang daftar menu belanja, skrg udah tahu betapa pentingnya dftar tsb. Dan paham bgt skrg mana kebutuhan dan keinginan hehe bener2 ya jadi ibu2 itu
BalasHapusSemoga bermanfaat ya Mba Jamila. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
HapusEmak-emak mah ngga usah disuruh juga bakal berburu barang sale wkwkwk. Tapi bener lho kalo kita harus mencatat daftar belanjaan secara detil. Kalo ngga gitu bisa ambyar banget, apa bae dimasukkin keranjang. Bahaya hahah/
BalasHapusBelanja biasa aja rajin ya, apalagi kalo ada sale, lebih semangat lagi, hehehe. Makanya perlu dicatat secara detail, biar jumlah pengeluaran nggak jebol Mba.
HapusBerat sih kalau di saat pandemi mengatur keuangan keluarga agar ga jebol. pangkas semua pengeluaran ga penting
BalasHapusMinimal pengeluaran masih bisa terkendali dengan baik di saat pandemi gini Mba Maria.
HapusSekilas agak pusing ngebayangin kalau melakukan pencatatan yang detail seperti itu. Tapi memang harus dilakukan sih. Selama ini saya belum bisa memisahkan dengan detail pengeluaran bulanan, pekanan, dan harian. Tapi perlu dicoba juga. Hehe...
BalasHapusKalo dipikirin memang pusing Pak Cikgu, mendingan langsung dipraktekin saja, siapa tau nanti kan akan terbiasa, hehehe.
Hapusbener banget nih tips-tipsnya, tapi kalau saya sih pengeluaran bulanannya itu-itu aja. emang yang paling suka jebol kalo pas lagi hobi ngemil, suka gak kira-kira kalau beli, karena cepet banget abisnya
BalasHapusKalo nggak dicatat dan direncanakan, jumlah pengeluaran nggak akan terkendali Mba, makanya penting banget mencatat pengeluaran secara detail.
HapusSetuju dengan tipsnya kebutuhan rumah tangga emang hrs diatur ya spya pendapatan bisa buat mengcover semua hehehe
BalasHapusIya dong. Kan sumber pengeluaran paling rutin dan nominalnya cukup besar adalah kebutuhan rumah tangga.
HapusPelan2 coba diikutin..terlebih di bagian belanja barang2 promo..tapi kalau ke pasar tradisional belum berani... masih ramai padat kak...ngeri2 sedap...
BalasHapusBetul praktikan perlahan-lahan saja dulu Mas. Ke pasar tradisional sih aman-aman saja ya Mas, asal berdoa saat keluar rumah dan terapkan prokes!
HapusWah, saya yg termasuk tidak terlalu menghitung secara rinci pengeluaran. Pantas saja kebutuhan rumah tangga terasa boros. Berarti memang harus dimenej bener2 ya
BalasHapusBetul Kang, kalau mau aman ekonomi keluarga, ya harus benar-benar memenejnya. Good luck!!
HapusTriknya oke banget nih untuk belajar memanage belanja harian maupun bulanan... untuk keluarga yang udah punya anak tentu beda lagi tapi prinsipnya sama ya...
BalasHapusDan ternyata membuat catatan rincian pengeluaran itu penting ya...
Iya kak, beda trik antara yang masih single atau yang sudah berkeluarga. Terima kasih sudah berkunjung ya
Hapus