Setiap orang pasti ingin sekali memiliki rumah sendiri. Namun harga rumah yang cenderung selalu meningkat, membuat sebagian orang tidak mampu untuk membeli rumah secara tunai. Jika menunda terus, maka harga rumah akan semakin mahal. Mau tidak mau, mereka pun membeli rumah dengan cara mencicil atau KPR (Kredit Pemilikian Rumah).
Banyak orang tergiur untuk mengajukan KPR, tanpa mempertimbangkan banyak hal. Apakah dia mampu secara finansial atau tidak. Apakah dia punya banyak cicilan lainnya atau tidak. Yang terpenting punya rumah, urusan mampu atau tidak, belakangan. Jika kamu punya pikiran seperti ini, maka kamu bisa dibilang belum siap untuk mengajukan KPR.
Namun jika kamu berpikir bahwa kamu telah siap secara finansial, kamu tetap wajib memperhatikan setidaknya 5 hal berikut, agar tidak terjadi masalah dengan cicilanmu di kemudian hari.
1. Terbebas dari Utang
Hal paling penting yang perlu kamu perhatikan adalah pastikan kamu tidak punya utang sama sekali sebelum mengajukan KPR. Idealnya, besar cicilan KPR yang kamu bayarkan tidak lebih dari 30 persen dari gaji kamu. Misalnya gaji kamu Rp. 6 juta, maka alokasi untuk membayar cicilan rumah sebesar Rp. 1,8 juta per bulan. Sisa gaji bisa kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pastinya untuk menabung.
Image : pixabay.com |
Bayangkan jika kamu punya utang yang lainnya, misalnya kredit motor, maka gajimu akan habis hanya untuk membayar utang saja. Di sisi lain, kamu tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jika sudah begini, kamu terpaksa berutang ke sana ke sini untuk menutupi kebutuhan hidup. Hindari yang seperti ini ya guys.
2. Tidak Punya Masalah BI Checking
Berikutnya, jika kamu pernah berutang, misalnya kredit kendaraan, pastikan bahwa kamu tidak pernah menunggak angsurannya, karena hal ini semua akan berpengaruh terhadap skor kredit di layanan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan). SLIK dikelola oleh OJK(Otoritas Jasa Keuangan) dan sebagai pengganti BI Checking.
Image : pixabay.com |
Skor kredit adalah sistem penilaian yang dilakukan terhadap calon debitur untuk melihat apakah mampu untuk membayar utang terhadap pinjaman yang diajukan. Sebagai pertiimbangan utama, maka bank akan melihat skor kredit kamu, apakah pengajuan KPR kamu disetujui atau sebaliknya. Jadi pastikan bahwa kamu memiliki skor kredit yang bagus ya.
3. Sudah Menyiapkan Uang Muka (DP)
Saat ini ada banyak sekali program DP 0 persen dan memang sangat menggiuarkan. Kamu tidak perlu menyiapkan uang banyak untuk membayar uang muka. Ketika kamu mengajukan KPR dengan program DP 0 persen, biasanya jumlah angsuran yang akan kamu bayar setiap bulannya jauh lebih besar jumlahnya daripada dengan sistem menggunakan uang muka.
Image : pixabay.com |
Namun jika kamu telah mengumpulkan uang untuk membayar DP, maka akan meringankan angsuran setiap bulannya. Misalnya saja kamu kredit rumah seharga Rp. 300 juta, dan punya tabungan untuk membayar DP sebesar Rp. 50 juta, maka kamu hanya tinggal membayar sisa pokok sebesar Rp. 250 juta. Angsurannya juga jadi lebih ringan dibanding DP 0 persen.
4. Sudah Punya Tabungan untuk Dana Darurat
Hal penting yang perlu kamu persiapkan adalah dana darurat. Berapa besarannya? Untuk yang singel alias jomblo, idealnya dana darurat minimal 6 kali dari pengeluaran bulanan. Sementara bagi yang telah menikah, tapi belum punya anak, minimal 9 kali. Bagi yang telah berkeluarga dan punya anak, minimal dana darurat yang harus disiapkan sebesar 12 kali dari pengeluaran bulanan.
Image : pixabay.com/stevepb |
Sesuai dengan namanya, dana darurat ini dipergunakan hanya dalam keadaan mendesak saja. Kamu dapat menggunakan instrumen investasi dana darurat yang aman, misalnya seperti tabungan, emas, deposito dan reksadana pasar uang. Jika kamu telah memiliki dana darurat yang memadai, artinya kamu telah siap untuk menghadapai berbagai kondisi finansial yang tidak terduga.
5. Butuh Tempat Tinggal yang Lebih Besar
Jika kamu masih tinggal di kontrakan sempit atau menumpang di rumah mertua, sementara kamu telah berkeluarga dan punya anak, maka sudah saatnya kamu mempertimbangkan untuk punya rumah sendiri. Namun kamu wajib memperhatikan keempat poin sebelumnya, yakni bebas utang, BI Checking bersih, sudah punya DP dan sudah punya dana darurat.
Image : pixabay.com/badrck |
Selain itu, investasi properti dinilai cukup menjanjikan, karena nilainya akan terus naik dan tidak pernah menyusut secara drastis. Setelah kamu punya semua persyaratan di atas, kamu bebas memilih KPR rumah yang besar, asalkan disesuaikan dengan kemampuan untuk membayar angsurannya.
Jadi, ketika kamu ingin mengajukan KPR, jangan asal main ajukan saja ya. Kamu harus tahu kapan waktu yang tepat mengajukan KPR, setidaknya dengan memperhatikan kelima poin di atas. Jika dirasa finansial kamu telah siap seratus persen, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk mengajukan KPR. Namun alangkah lebih bagus lagi jika kamu mampu membeli rumah secara tunai.